A.
Pengertian
Ground
anchor merupakan salah
satu sistem penting dalam pekerjaan geotechnical
engineering. Pada umumnya ground
anchor dalam pengerjaannya, selalu berhubungan dengan sistem geotechnical engineering lainnya seperti
retaining wall, cofferdams, basement
structures, pile load tests, tunnels, jetties, mooring dolphins
dan transmission towers.
Pemilihan ground anchor sebagai salah satu sistem pendukung yang digunakan
pada retaining wall pada
pengerjaannya biasanya selalu berhubungan dengan keterbatasan ruang di belakang
retaining wall itu sendiri yang
digunakan untuk mengakomodisi jumlah dan panjang steel strand yang dibutuhkan. Steel
strand yang digunakan biasanya panjang, hal tersebut agar dapat mengikat
tanah sehingga mampu menahan beban terhitung yang bekerja pada retaining wall.
Lokasi proyek dimana pengerjaan ground anchor ini dilaksanakan merupakan daerah yang padat sehingga
keberadaan pengerjaan ground anchor
sendiri jika proyek telah selesai dapat menimbulkan masalah baru jika terdapat
pembangunan proyek lain di sekitar pada masa depan. Hal ini menimbulkan batasan
dalam penggunaan ground anchor untuk
suatu proyek jika terdapat pembangunan proyek lain di sekitar pada masa depan.
Maka dari itu pemilihan penggunaan ground
anchor dengan tujuan masa layan sementara selama masa pengerjaan proyek pun
dipilih. Removeable ground anchor
merupakan solusi pengerjaan ground anchor
yang tepat untuk daerah yang padat dan masih akan mengalami pembangunan di masa
depan.
B. Sejarah
dan Perkembangan
Penggunaan metode free length dan fixed length
pada geoteknik pertama kali diperkenalkan di Eropa (Jerman dan Prancis) pada
akhir tahun 1950. Kegagalan dalam pemasangan casing drill dan kesalahan dalam proses grouting pada anchor
selama proses konstruksi pada bebatuan di pertambangan, mengawali penelitian
dan pengembangan teknologi anchor di
Jerman.
Teknologi ground anchor
di UK (United Kingdom) sendiri pada tahun 1960 banyak dipengaruhi oleh
pengembangan sistem di Jerman (end of
casing pressure grouting) dan Prancis (post-grouting),
meskipun dalam pengembangan selanjutnya menunjukkan bahwa UK lebih unggul. Lalu
sepanjang tahun 1970-1980, teknologi pengembangan ground anchor mengalami pengembangan dalam hal peningkatan kapasitas
kerjanya (Littlejohn 1970, Osternmayer 1974, Barley 1987).
1. Temporary ground anchor
Temporary ground anchor merupakan ground anchor yang didesain untuk jangka waktu tertentu dalam
pengerjaan sebuah proyek. Temporary
ground anchor didesain untuk dapat
diangkat kembali jika masa layannya sudah habis. Temporary ground anchor umumnya memerlukan perencanaan yang sangat
hati-hati karena jika terjadi kerusakan akan membawa resiko yang sangat besar.
Banyak metode yang telah dicoba untuk membuat sebuah ground anchor dapat bertahan mendukung beban yang ditanggung selama
masa layannya dan dapat dengan mudah diangakat kembali jika masa layannya sudah
habis. Di akhir tahun 80-an metode seperti dummy
strand, explosive, water jet dan coupling banyak digunakan (Chua & Prasanthee, 1997), tetapi
pengangkatan keseluruhan setelah ground
anchor habis masa layannya tidak tercapai dengan baik. Sebuah metode yang
disebut dengan U-turn system diperkenalkan di Singapura pada
tahun 1992 (Chua dan Lai, 1994). Pengangkatan
dipengaruhi oleh pelepasan ujung dari ground anchor dan menarik strand
yang menancap.
Metode yang
sudah mulai digunakan pada beberapa proyek ini cukup sukses dalam mengangkat steel strand pada ground anchor dengan hasil yang cukup baik. Hal yang kurang pada sistem
ini dalah kapasitas beban yang pada anchor
ini cukup rendah dan terbatas pada 800 kN. Karena hampir seluruh usaha yang
dilakukan hanya terfokus pada removeabilitas sebuah ground anchor, maka kemampuan kapasitas menahan beban dari ground anchor tersebut agak kurang
mendapat perhatian. Para engineer
yang ada akhirnya menerima batas kapasitas dari metode tersebut dan mendesain anchor berdasarkan ketentuan kapasitas
tersebut.
Pada akhir tahun
90-an, U-turn system sudah digunakan dalam proyek
konstruksi untuk MRT system,
NorthEast Line project. Ground anchor
dengan working load sampai 800kN
diusulkan. Pada proyek ini, ground anchor
didesain berdasarkan prosedur test
yang ketat. Hasil yang didapat tidak memuaskan. Rata-rata kegagalan dari anchor sangat tinggi jika didasarkan
pada test kelayakan menurut British Standart (BS8081, 1989).
Setelah meninjau sistem,
engineer mengetahui bahwa ada banyak
kekurangan pada U-turn system. Kemampuan dari bagian yang
menahan sulit untuk dicapai dan membatasi kapasitas dari anchor tersebut. Kekurangan lainnya adalah pembengkokkan yang
terjadi pada ujung. Pembengkokkan yang terjadi mempengaruhi kekuatan dari strand pada gound anchor. Hal lainnya adalah prosedur test pada U-turn system sangat rumit karena setiap pasangan strand mempunyai panjang yang berbeda. Sehingga pada beban sama
yang diberikan, pemuluran yang terjadi akan berbeda - beda. Selama pengetesan,
setiap pasangan harus diikat berurutan untuk mendapatkan beban yang seragam.
Sebuah sistem yang
disebut KJS differential pooling head
system digunakan untuk mengatasi perbedaan pemuluran dari strand - strand tersebut tetapi hasil
yang didapat tidak terlalu sukses. Maka pada pengembangan selanjutnya dilakukan
pengembangan untuk suatu system dimana ground
anchor mempunyai kapasitas yang baik dan juga mudah dilepas kembali jika
masa layannya sudah selesai, sistem yang
sekarang dikenal dengan nama SBMA system
(Single Bored Multiple Anchor).
2. SBMA System
Sistem ground anchor terbaru yang
diperkenalkan adalah Single Bored
Multiple Anchor. Inti dari sistem ini adalah konsep yang diberikan
menganggap setiap pasang dari strand
sebagai individual unit pada anchor.
Setiap SBMA, terdiri dari beberapa unit anchor,
dimana setiap unit terdiri dari sepasang strand
dan ditarik secara individual dan ditancapkan ke dalam tanah sepanjang
panjang dari anchor melalui lubang bor. Sistem ini mengizinkan setiap unit untuk
menggunakan grouting (pengisian fixed length pada anchor oleh bahan campuran semen sebagai penahan) untuk pengikat
sepanjang ikatan dari beberap unit fixed
length pada anchor. Setiap unit
dari fixed length didesain didasarkan
terhadap skin friksi (gesekan/ friksi
lapisan) yang terdapat di lokasi pengeboran.
3. Anchor Strands
Setiap
unit anchor terdiri atas strand - strand yang dipilin dan terbungkus menjadi satu kesatuan.
Perangkaian strand - strand menjadi 1 kesatuan mempertinggi
kemampuan removeabilitas dari anchor jika masa layan anchor telah habis dan anchor tidak lagi dibutuhkan.
4. Anchor Holding Piece
Anchor holding piece terdiri dari sebuah batang yang melekat
kepada sebuah circular head yang
menahan strand - strand. Circular head
berbentuk bundar dan memiliki radius yang dapat dimodifikasi radiusnya sesuai
dengan bentuk dan ukuran strand yang
berbeda. Karena perbedaan radius inilah, maka pada pelaksanaannya dalam
menentukan faktor reduksi untuk setiap radius dilakukan test. Bagian kait yang
mencegah slip pada bagian sisi dari strand
pada circular head terdetailkan
secara lebih baik daripada bentuk pada system
U-turn. Batang yang ada menyalurkan beban dari strand dan mendistribusikannya ke bagian yang dilakukan prose grouting melalui gaya geser dan gaya
tekan yang terjadi. Salah satu keuntungan dari sistem ini adalah bahwa panjang
dari batang dapat dengan mudah divariasikan sesuai dengan kebutuhan. Tidak
seperti sistem sebelumnya, perbedaan tipe dari material dapat diadopsi. Di area
dimana ground anchor perlu untuk
digunakan pada rute terowongan di masa depan, material fiberglass pun dapat digunakan.
5. Anchor Stressing System
Sebagai suatu
sistem yang digunakan, pasti terdapat ancaman-ancaman pada setiap pasang strand sebagai suatu individual anchor, sehingga digunakan berbagai test
pada ground anchor tersebut. Setiap
unit dari anchor di test dengan
sebuah hydraulic centerhole jack.
Metode ini menyederhanakan pendekatan test rumit yang diadopsi pada metode U-turn untuk menjamin penggunakan beban
yang sama pada setiap strand.
Pemuluran pada setiap unit pada anchor
dapat dipantau secara terpisah. Metode ini menjamin distribusi beban yang sama
pada setiap strand yang memiliki
perbedaan panjang.